Perusahaan dagang dan perusahaan jasa adalah dua bentuk bisnis yang memiliki perbedaan penting dalam cara mereka beroperasi dan sifat layanan yang mereka berikan. Dalam konteks ini, hal yang membedakan perusahaan dagang dengan perusahaan jasa adalah karakteristik unik yang melekat pada masing-masing jenis perusahaan tersebut.
Pertama-tama, perusahaan dagang adalah entitas bisnis yang bergerak dalam aktivitas jual beli barang. Perusahaan dagang membeli barang dari produsen atau distributor, kemudian menjualnya kembali dengan keuntungan. Keberadaan barang fisik menjadi aspek kunci dalam perusahaan dagang. Oleh karena itu, stok barang merupakan elemen vital yang dicatat dalam neraca perusahaan dagang. Hal ini memungkinkan perusahaan dagang untuk menghitung nilai persediaan mereka dan melacak pergerakan barang secara akurat.
Di sisi lain, perusahaan jasa adalah entitas bisnis yang menyediakan layanan kepada konsumen. Layanan yang diberikan oleh perusahaan jasa biasanya bersifat tidak berwujud dan sulit diukur secara fisik. Contoh perusahaan jasa meliputi perusahaan konsultan, perusahaan asuransi, dan perusahaan transportasi. Hal ini membuat perusahaan jasa tidak memiliki persediaan fisik yang perlu dicatat dalam neraca. Sebaliknya, perusahaan jasa mencatat pendapatan yang diperoleh dari layanan yang disediakan dan biaya yang terkait dengan penyediaan layanan tersebut.
Selain itu, dalam hal penghitungan laba/rugi, perusahaan dagang menggunakan konsep marjin keuntungan. Konsep ini melibatkan perbedaan antara harga jual dan harga perolehan barang. Sementara itu, perusahaan jasa menggunakan pendekatan berbeda dalam menghitung laba/rugi. Mereka mengukur keuntungan berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk menyediakan layanan dan pendapatan yang diperoleh dari layanan tersebut.
Dalam kesimpulan, perusahaan dagang dan perusahaan jasa memiliki perbedaan signifikan dalam cara mereka beroperasi dan layanan yang mereka berikan. Sifat fisik barang dan stok menjadi perbedaan utama dalam perusahaan dagang, sementara perusahaan jasa berkonsentrasi pada penyediaan layanan tanpa melibatkan persediaan fisik. Selain itu, perbedaan dalam penghitungan laba/rugi juga menjadi faktor penting yang membedakan kedua jenis perusahaan tersebut.
